3 Rumus Komunikasi Produktif ini Kunci Sukses Keluarga Harmonis
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Setelah sebelumnya menyelesaikan tantangan ‘pra bunsay’, kini saatnya menjalani tantangan kelas bunsay (bunda sayang). Di tantangan yang pertama kami diberikan kesempatan untuk memperbaiki cara bercakap-cakap dengan orang lain, khususnya suami dan anak-anak dengan rumus komunikasi produktif.
Ternyata bila ingin lancar atau sukses memiliki keluarga harmonis, kuncinya adalah di percakapannya atau komunikasi produktifnya. Kalau semua bisa dikomunikasikan dengan baik, insyaallah kita akan lebih mampu menyampaikan apa yang kita inginkan, pikirkan, dan maksudkan dengan lebih terarah.
Membiasakan berbicara dengan rumus komunikasi produktif ternyata mampu membuat saya untuk lebih bisa mengatur emosi dan tetap membuat diri ini untuk berpikir lebih tenang jika menghadapi permasalahan atau tantangan dalam hidup. Penasaran rumus komunikasi produktif yang dibagikan di kelas bunsay? Ikutin terus cerita saya di sini, ya.
Rumus Komunikasi Produktif yang menjadi kunci sukses keluarga harmonis
Pemateri atau disebut dengan istilah Kakawi di kelas bunsay kali ini menyampaikan kalau ada 3 rumus komunikasi produktif yang bisa menjadi kunci sukses keluarga harmonis. Yang pertama, adalah bahasa cinta.
Ada 5 bahasa cinta yang disampaikan
-
Verbal
Bukan hanya ungkapan rasa cinta, bahasa cinta verbal ini juga melingkupi kata-kata penyemangat, penguatan, serta penegasan dalam momen yang tepat.
-
Sentuhan Fisik
Psikolog Dr. Jan Astrom, dalam studinya di tahun 2013, menemukan bahwa memeluk selama 10 detik akan menghasilkan manfaat bagi kesehatan.
-
Waktu Berkualitas
Melakukan kegiatan bersama secara berkualitas adalah ungkapan cinta yang tidak bisa digantikan dengan ungkapan lainnya.
-
Hadiah
Hadiah dan kejutan bisa menjadi ungkapan cinta yang tak terlupakan.
Rasulullah bersabda, “Saling memberi hadiahlah kalian. Niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari).
-
Pelayanan
Melakukan pelayanan ini bisa dengan hal yang sederhana seperti menyiapkan makanan dan minuman bagi pasangan maupun untuk anak-anak.
Kemudian, rumus komunikasi produktif yang kedua adalah komunikasi khusus yang dilakukan untuk pasangan (bagi saya adalah untuk suami).
Rumus komunikasi produktif untuk pasangan ini ada 5 cara juga,
-
Kalimat yang jelas
Inilah yang perlu kita terapkan sejak awal, yaitu komunikasi harus dilakukan dengan jelas tanpa kode-kode. Katakan secara terus terang jika memang ingin minta pertolongan. Kemudian, gunakan bahasa yang mudah dan sopan, agar mudah dimengerti.
-
Memilih waktu yang tepat
Sebenarnya untuk menunggu waktu yang tepat itu tidak akan pernah ada. Akan tetapi, kita bisa menyiapkan waktu yang tepat tersebut, tentu saja perlu melakukan bahasa cinta dahulu.
-
Perhatikan gestur
Gestur atau bahasa tubuh berperan penting dalam berkomunikasi terhadap pasangan, selain intonasi. Jika kita bisa menggunakan bahasa tubuh dan intonasi yang tepat, insyaallah kita akan semakin mesra dengan pasangan.
-
Tatapan mata
Ternyata menatap mata ini juga menjadi kunci keharmonisan bersama pasangan. Menatap pasangan dengan lembut, saat menyampaikan pendapat akan membuat kita semakin nyaman dalam berbicara.
-
Pastikan masalah selesai saat itu juga
Jika mempunyai masalah dengan pasangan diusahakan harus selesai saat itu juga. Jangan dipendam untuk di kemudian hari, sebab bisa menjadi pemicu bom waktu yang tidak sehat.
Selanjutnya, rumus komunikasi produktif yang ketiga adalah khusus berbicara dengan anak-anak.
Untuk berkomunikasi dengan anak-anak ini juga mempunyai 5 cara yaitu,
-
Gunakan bahasa yang jelas dan mudah untuk dipahami
Kakawi menyampaikan untuk menggunakan kalimat tunggal bukan kalimat majemuk.
-
Perhatikan intonasi
Terkait hal ini, ternyata ada rumusnya lagi yaitu 7-38-55. Apakah itu? Rumus itu ternyata akan mempengaruhi keberhasilan komunikasi dengan anak-anak, sebab keberhasilan tersebut ternyata dipengaruhi oleh 7 persen dengan berbicara, 38 persen dengan intonasi yang tepat, dan 55 persen-nya lagi dengan bahasa tubuh yang benar.
-
Ungkapkan yang kita harapkan dari anak
Bila tidak suka dengan hal yang anak perbuat, kita bisa ungkapkan hal yang kita harapkan ia lakukan. Contoh, “Wah, Bunda akan merasa senang, jika kalian bisa merapikan mainan sendiri.”
-
Fokus pada solusi
Anak-anak memang masih belajar untuk tahu dan paham apa yang harus mereka lakukan. Oleh karena itu, wajar jika mereka sering melakukan kesalahan. Kalau dia melakukan kesalahan, mari kita diskusikan solusinya bersama-sama.
-
Fokus dengan masa depan
Hampir sama dengan poin keempat, namun di poin kelima ini kita tidak boleh mengulang-ulang kesalahan yang sudah diperbuat anak. Diusahakan untuk terus memotivasi mereka dengan solusi agar menjadi lebih baik lagi.
Baca juga,
3 Mantra dalam mendidik anak sesuai fitrah
Aliran Rasa ala Lithaetr tentang kelas bunsay zona pertama
Bila sudah mengetahui teorinya, memang yang baik agar ilmu itu melekat adalah membutuhkan praktik yang terus menerus atau berkelanjutan. Oleh karena itu, kami pun diberikan tantangan selama 15 hari untuk menjalankan 3 rumus komunikasi produktif tersebut.
Selama saya menjalankan tantangan tersebut, saya menjadi semakin belajar untuk lebih memahami dan membaca situasi atau keadaan keluarga. Baik itu suami dan anak-anak. Sebab, saya merasa kunci komunikasi bisa efesien itu adalah benar-benar menghadirkan jiwa dan raga kita bersama mereka.
Kalau kita benar-benar ingin atau menempatkan jiwa dan raga saat berkomunikasi, tentu saja dengan menerapkan 3 rumus komunikasi produktifnya, insyaallah kunci sukses untuk mendapatkan keluarga harmonis sudah di tangan.
Akan tetapi, namanya manusia pasti ada emosi naik dan turunnya. Nah, di saat turun inilah kita perlu meluruskan niat dan tujuan awal kembali. Sebab sejatinya ilmu atau rumus komunikasi produktif ini bisa sukses, jika kita menerapkan secara terus menerus selama kita hidup.
Baca Juga,
5 Ilmu Parenting bagi orang tua
Itulah aliran rasa dari 3 rumus komunikasi produktif, yang menjadi kunci sukses keluarga harmonis. Apakah sahabat juga ingin mencoba rumus komunikasi produktif tersebut? Ditunggu responnya di kolom yang tersedia ya, terima kasih.
bagus nih mba. aku kepikiran juga masalah komunikasi yang baik dan benar dengan teman, pasangan, dan anak2. mesti mikir sebelum ngomong ya biar ga salah2. kalopun debat juga yang sehat
Iya Bun, saya pun senantiasa mencoba membiasakan untuk berpikir dahulu saat berbicara, khususnya apabila sedang emosi.
Sebenarnya penting juga ya kita memberikan hadiah kejutan untuk pasangan kita, untuk memperat komunikasi dan hubungan juga ya
JAdi kepikiran aku mau kasih kejutan buat suamiku :).
Sesekali boleh, Bun. Masakin masakan kesukaannya juga bisa jadi kejutan, Lo.
Komunikasi tuh penting banget ya mbak untuk keharmonisan keluarga. Nah, makin sip nih menjaga komunikasi kalau sudah dapat kunci atau rumusnya gini. Makasih sharingnya 🙂
Iya mbak, komunikasi menjadi langkah awalnya, sebelum yang lainnya. Rumusnya sudah tahu, sekarang tinggal terus menerapkan praktiknya, mbak. Bismillahirrahmanirrahim, semoga kita dimudahkan dalam menjaga komunikasi ya, mbak.
Menarik banget ini, Mba
Karena komunikasi yg sehat dan produktif adalah KOENTJI ya mba
Untuk meraih keluarga yg bahagia
Insyaallah, kalau komunikasinya lancar, permasalahan yang ada bisa dicari solusinya bersama. Bismillahirrahmanirrahim, semoga kita dimudahkan dalam berkomunikasi dan tetap selalu harmonis keluarganya, aamiin.
setuju semua dengan sarannya
diimplementasikan pada anak anak emang mudah
Tapi gimana kalo sulit diterapkan ke suami yang ngga mau tau, semua hal di rumah tangga menjadi hak prerogatif dia
Dan masih banyak terjadi di banyak rumah tangga
Kalau kata para guru di IP. Biarkanlah suami melihat terlebih dahulu perubahan yang kita lakukan. Libatkan dan ajaklah dia untuk mengenal tempat atau proses kita untuk belajar bagaimana perubahan itu terjadi. Insyaallah nanti lama-lama mereka pun akan mau untuk mencoba berubah juga. Tidak mudah, butuh proses, tapi bukan berarti tidak mungkin untuk perubahan yang nyata.
Setuju banget dengan 5 bahasa cinta: verbal, sentuhan fisik, waktu berkualitas, hadiah, dan pelayanan. Kalau boleh saya tambahkan 2 yaitu ketulusan dan keikhlasan. 2 kekuatan hati yang melengkapi 5 yang sudah ada.
Wah, jazakillahu khoiran Bun, berkenan ditambahkan. Betul kekuatan hati diperlukan dalam menjalankannya. Itulah yang nantinya membuat kita untuk rajin berdoa meminta bantuan kepada Allah SWT.
Ada yang bilang, rumus komunikasi dengan pasangan bakal sukses jika dilakukan oleh dua pihak. Karena pada dasarnya satu pihak kan berharap pasangannya juga melakukan hal yang sama. Bila satu saja yang bekerja dan berjuang untuk berkomunikasi sesuai rumus, kerapkali malah berakhir kecewa dan akhirnya stop. Bagaimana solusinya mbak?
Penting sekali menemukan pola komunikasi dengan anak dan suami serta memahami bahasa cinta mereka. Wah, saya jadi kangen ikut kelas ini. Padahal sudah remidi juga, di kelas leader.
Wah, mbak Susi termasuk leader IP-kah? Saya salut dengan leader-leader IP. Soalnya keren-keren semua, hehehe. Salam kenal ya, mbak.
Sharingnya bagus bangettt, makasih mbak, berguna buat saya yang lagi mencoba cara menerapkan komunikasi yang tepat buat anak saya. Di usia 6th ini dia mulai sering mengeluarkan kata2 yang bikin tanduk muncul wkwkkwkw
Hehehe. Memang perlu banget ekstra kesabaran bagi anak-anak usia 6 tahun, Bun. Saya pun merasakan hal serupa, oleh karena itu perlu banget untuk menerapkan 5 kontinu bahasanya.
Terimakasih banyak sharing kunci dan rumusnya agar keluarga harmonis dan bahagia kak. Memang sih kak, hal ini bukan baru tahu ya. Tapi kadang harus diingatkan agar kita tetap di jalan yang tepat
Betul kakak. Harus perlu pengingatan yang berulang agar semakin melekat. Semoga kakak dan keluarga tetap harmonis dan bahagia, aamiin.
Komunikasi adalah kunci untuk membina sebuah hubungan keluarga yang harmonis dan bahagia, saling berbagi dan jujur tapi tidak lupa juga untuk menjadi pendengar yang baik
Terima kasih Bun, sudah ditambahkan agar semakin lengkap informasinya (n_n).