7 Variety Show Korea Favorit Lithaetr, 4 Acaranya Ada Versi Indonesianya
Design by canva
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Kali ini, saya mau coba membahas salah satu acara hiburan yang disebut variety show. Apa itu variety show? Menurut Pakar Pertelevisian, Naratama, dalam bukunya “Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera” menjelaskan, variety show adalah format acara televisi yang mengombinasikan berbagai format lainnya seperti talk show, magazine show, kuis, game show, music concert, drama, dan sit-kom. Variasi acara tersebut dipadukan dalam sebuah pertunjukan dalm bentuk siaran langsung maupun siaran rekaman.
Acara ragam seperti ini semakin populer belakangan ini. Tidak heran jika hampir semua negara membuat acara hiburan dengan tema ini, termasuk Korea dan Indonesia. Apa bedanya variety show Korea dan Indonesia? Dirangkum dari beberapa sumber ada 5 perbedaan antara variety show Korea dan Indonesia. Apa sajakah itu? Yuk, tetap simak terus penuturannya di sini.
“Aku ingin mengabaikannya tetapi ia terus mengganggu pikiranku. Aku selalu ingin menghindarinya tapi ia terus saja membuatku cemas. Aku ingin tahu perasaan apa yang kurasakan saat ini.” – kutipan dialog karakter Lee Kang dalam drakor Chocolate.
Kata-kata itulah yang juga menurut saya perlu ketika memutuskan untuk menonton drakor. Jika menurut saya tidak ada getaran dalam hati, maka dengan berat hati, akan saya katakan, “Aku Say No To Drakor Itu”.
“Hiduplah berdasarkan kenyataan, jangan berdasarkan rumor.” – kutipan dialog karakter Kim Shin dalam drakor Goblin.
Dialog ini begitu melekat sebab kita memang hidup di dunia yang katanya panggung sandiwara, jadi beranilah katakan “Say No To” untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip hidupmu.
Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Weits, ada apa dengan judul hari ini? Ada apakah saya sampai mengatakan “Say No To Drakor”? Hehehe, iya ini adalah untuk menyelesaikan tantangan dari grup drakor dan literasi dari ibu-ibu pecinta drama Korea (drakor) di KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional). Topik ini diangkat agar kami bisa mengatakan, kalau waktu kami enggak cuma habis untuk nonton drakor, kok. Kami juga punya kesibukan realita yang perlu diutamakan. Jadi, jangan pandang kami cuma menghabiskan waktu yang tidak berguna dengan hanya nonton drakor melulu.
Oleh sebab itu, topik ini bisa memberikan jawaban ternyata ada juga lo, drakor yang tidak kami nonton menurut versi kami masing-masing. Jadi, bisa juga kami tidak cocok di masalah tontonan, tapi bukan berarti hal itu akan membuat ibu-ibu pecinta drakor KLIP terpecah. Mengapa? Karena emang lebih banyak cocoknya dan obrolan kami itu enggak melulu soal drakor, walaupun kebanyakan itu. Tapi kami juga saling berbagi soal kegelisahan para ibu pada umumnya. Nah, drakor bagi kami cuma sebagian kecil pelepas penat di kala beraktivitas. Jadi, wajar jika memilih tontonan yang bisa menghibur, iya kan?
Kemudian, kami angkat topik ini menjadi tulisan dengan versi kami masing-masing. Kira-kira sahabat, penasaran dengan “Say No To” Drakor versi saya? Yuk, tetap ikutin curhatan (curahan hati) saya di sini.
Selain Hospital Playlist, Inilah 7 Drakor Medis yang Minim Darah
Design by canva
Drakor medis enggak selalu menceritakan pasien gawat darurat saja, tapi bisa juga membahas tentang kemanusiaan, persahabatan, dan cinta.
Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Karena hari ini termasuk akhir pekan, boleh ya, kalau mengulas soal drakor (drama Korea) sedikit, hehehe. Jujur, saya masih belum bisa move on dari hospital playlist. Drakor bertema medis ini mampu membuat saya betah berlama-lama nontonnya. Mengapa? Sebab dalam ceritanya minim sekali diperlihatkan adegan berdarah.
Namanya drakor tema medis, biasanya identik dengan adegan-adegan berdarah. Soalnya enggak jauh ceritanya seputar unit gawat darurat (UGD) dan ruang operasi. Tapi Hospital Playlist mampu memberikan nuansa berbeda. Yang akhirnya membuat saya napak tilas, drakor-drakor medis yang pernah saya tonton. Ternyata ada juga beberapa drakor medis yang ceritanya minim darah, lo. Mau tahu drakor apa sajakah itu? Tetap ikutin terus di sini ya, pembahasannya.
3 Alasan Drakor Saeguk Membuat Saya Suka Cerita Sejarah
Design by canva
Daftar isi:
1. Drakor saeguk itu apa?
2. Alasan drakor saeguk enak untuk ditonton
Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Jangan lupakan sejarah! Kalimat itulah yang sering dipakai untuk mengingatkan, bila kita dirasa sudah lupa siapa diri ini. Tapi mengapa kita tidak boleh lupa sejarah? Padahal saya termasuk yang tidak suka pelajaran sejarah. Menurut saya, pelajaran sejarah itu membosankan dan banyak luka di dalamnya, khususnya sejarah Indonesia. Belajar tentang penjajahan menurut saya tidak mengenakan.
Entah mengapa, pelajaran sejarah bagi saya dulu itu enggak seru, karena yang saya tangkap, hanya Indonesia itu lama dijajah oleh bangsa lain. Jadilah sejarah Indonesia itu tidak keren bagi saya. Padahal, sebenarnya dibalik cerita penjajahan tersebut, banyak cerita perjuangan yang tidak diceritakan. Itulah yang saya mulai cari tahu karena belajar dari menonton drama Korea (drakor) Saeguk (sejarah atau kolosal).
Lo, kok bisa gara-gara nonton drakor saeguk malah jadi suka belajar sejarah? Yuk, simak alasan-alasannya di bawah ini, ya sahabat Lithaetr.
Pertanyaan dari seorang teman itu, akhirnya membuat saya ingin menuliskan media favorit saya ketika nonton drakor. Secara teman-teman, rekan-rekan, sahabat, dan keluarga juga sudah tahu kalau saya suka nonton drama Korea (drakor). Bagi saya drakor adalah hiburan pelepas penat ketika saya jenuh dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (IRT).
Drakor adalah ‘Me Time’ saya, selain membaca novel. Mengapa saya memilih drakor, karena saya merasa yang paling mudah dicari dan ditonton memang itu. Selain itu, cerita-ceritanya punya pesan tentang kehidupan. Intinya, saya nyaman saat menonton drakor.
Sejak tahun 2000, saya mengenal drakor, tapi mulai mereview drakor itu tahun 2017. Drakor yang pertama saya review adalah Temperature of Love. Nah, semenjak itu saya mencoba untuk rutin membahas drakor. Jadilah saya perlu mengenal media-media yang menayangkan drama Korea tersebut.
Mau tahu media apa saja yang jadi media favorit saya? Simak terus ulasannya di sini, ya.
Review Drakor: Pesona Song Seung Hun di Dinner Mate, masih sama seperti Endless Love
Design by canva
Daftar Isi:
1. Siapa itu song seung hun
2. Review Dinner Mate
Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Setelah booming dengan hospital playlist, kali ini saya mau membahas soal drama Korea (drakor) terbarunya Song Seung Hun yaitu Dinner Mate. Tahu kan, siapa Song Seung Hun? Itu lo, salah satu aktor dalam drakor Endless Love yang pertama kali bawa virus drakor di Indonesia.
Dinner Mate ini baru saja tayang pada 25 Mei kemarin di MBC dan mendapatkan rating yang cukup memuaskan. Diambil dari sumber kompas.com (26/5/2020), sejak pemutaran perdana menurut Nielsen Korea, Dinner Mate mencatat jumlah rata-rata penonton 4,8 dan 6,1 persen di awal. Jumlah tersebut naik 1,6 poin dibandingkan drama pendahulunya, yaitu 365: Repeat the Year.
Selain karena drakor ini punya rating bagus, saya suka drakor ini karena beberapa alasan, mau tahu apa saja alasannya? Baca terus reviewnya di sini.
Assalamualaikum sahabat lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Setelah off dulu membahas drama Korea (drakor) selama Ramadhan, hari ini saya mau mencoba update informasi tentang drakor yang masih jadi bahan perbincangan panas, yaitu The King Eternal Monarch. Drakor yang dibintangi Lee Min Ho dan Kim Go Eun ini memang sudah menarik perhatian sejak awal. Ekspektasi Kdrama Lovers (sebutan bagi penggemar drakor) buat The King Eternal Monarch sangat tinggi. Mengapa? Sebab ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut seperti drakor ini kembalinya Lee Min Ho ke dunia akting setelah wamil, kemudian cerita ini ditulis oleh penulis besar ‘Kim Eun Sook‘, dan aktor serta aktris pendukungnya pun keren-keren. Wajar, jika para penikmat drakor berharap lebih dari The King Eternal Monarch.
Gambar dari instagram.com/cubistcake/
Review The King Eternal Monarch
Sejak awal penayangan, drama ini sudah menuai beberapa kontroversi seperti penggantian aktor secara sepihak, sehingga sempat membuat si aktor kecewa, lalu adanya gosip tak sedap yang menimpa salah satu aktris pendukung utamanya, kemudian visual cerita yang tak sesuatu dengan sejarah aslinya, dan lain sebagainya. Kontroversi tersebut sempat mendapat kecaman dari berbagai pihak dan membuat tim produksi beberapa kali memohon maaf kepada publik. Yang kemudian berimbas kepada performa drakor The King Eternal Monarch itu sendiri. Di dua episode awal, drakor ini memang memiliki rating yang cukup luar biasa, namun setelah deretan kontroversi tersebut rating drakor ini terus terjun bebas, bahkan di episode ke-8 The King Eternal Monarch sempat mendapatkan rating terendah sepanjang sejarah penayangannya.
Diambil dari sumber cnnindonesia.com (11/5/2020), Penonton menyayangkan sederet kontroversi yang ada pada The King Eternal Monarch. Sebab drakor ini menjadi salah satu drama yang dinantikan pecinta drama Korea, karena dibintangi banyak artis besar seperti Lee Min Ho, Kim Go Eun, dan Woo Do Hwan, dan menjadi drama terbaru penulis Kim Eun Sook setelah Goblin dan Mr. Sunshine.
Dari kontroversi tersebut akhirnya banyak pro dan kontra yang terjadi di tengah-tengah Kdrama Lovers. Yang pro mengatakan kalau drama ini masih banyak pesan-pesan cerita yang belum terkuak. Adapun yang berpendapat kalau drama ini memang butuh pemahaman lebih karena banyaknya teori nan berkesinambungan. Sementara bagi penggemar yang kontra drama ini mengecewakan. Tak ayal jalan ceritanya yang rumit serta akting dari para pemerannya pun jadi sasaran kekecewaan warganet.
Nah, kalau menurut saya pribadi bagaimana? Tetap ikutin terus tulisan ini ya, sahabat.