Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Sepenggal lirik lagu Tulus yang berjudul Manusia Kuat, adalah tanggapan saya terhadap para wanita yang saya temui di Bootcamp Duta Inklusif. Sebuah acara yang diselenggarakan oleh Ibu Profesional ini memberikan saya gambaran baru dalam memandang dunia.
Saya mengikuti acara Bootcamp Duta Inklusif hanya dengan modal nekat dan ingin belajar soal bahasa isyarat. Namun ternyata banyak pelajaran hidup dan pengetahuan baru yang saya dapatkan. Apa sajakah itu? Yuk, sahabat terusin membacanya di sini.
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Apa yang muncul di benak sahabat bilang mendengar kata ‘My Universe’? Sejak 2021 kemarin, My Universe ini adalah salah satu lagu yang fenomenal. Sebab lagu My Universe ini adalah karya duet 2 musisi besar dan lintas dunia, yaitu Coldplay dan boyband Korea Selatan BTS (Bantang Boys).
Namun tulisan ini bukanlah soal lagu fenomenal itu, tapi ini soal ‘My Universe ala Ayoedz Famz. Apakah itu? Silakan terusin membacanya di sini ya, kalau penasaran. Terus kalau sahabat membacanya sampai akhir akan ada bonus, lo.
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Memasuki bulan Maret, tulisan pertama saya masih soal menulis di blog. Kali ini, saya mau membahas soal gaya menulis konten di blog untuk pemula. Tulisan ini ada karena saya masih mengikuti perkuliahan di bunda cekatan (buncek) di Ibu Profesional (IP).
Ulasan ini saya dapatkan setelah mendengarkan go live atau berbagi ilmunya mbak April Fatmasari (April) dari IP Suramadu. Sahabat Lithaetr, penasaran apa saja yang ilmu yang dibagikan oleh mbak April? Silakan melanjutkan membacanya di sini, ya.
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Tulisan tips bagaimana dapat uang dari nulis artikel ini terjadi karena adanya tugas bunda cekatan. Bunda cekatan (buncek) adalah kuliah lanjutan di Komunitas Ibu Profesional (IP) setelah bunda sayang. Di perkuliahan buncek, kami diminta untuk menggali renjana atau mencaritahu kebutuhan ilmu apa yang ingin dipelajari, agar bisa bertubuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
Kami diminta fokus untuk belajar sesuai kebutuhan ilmu yang kita inginkan, agar nantinya kami bisa menjadi profesional serta produktif dengan kemampuan yang dimiliki. Lalu setelah itu kami bisa memberikan dampak positif terhadap sekitar.
Di kelas buncek ini saya mencoba fokus dengan menulis blog. Mengapa saya ingin memfokuskan diri di blog, karena saya merasa dunia tentang blog itu begitu luas, sehingga saya ingin mencoba mendalami sedikit demi sedikit. Harapannya saya bisa menjemput rezeki dari menulis, khususnya blog.
Salah satu cara agar kita bisa mengisi blog adalah dengan menulis artikel. Nah, ternyata dengan menulis artikel ini kita juga bisa dapat uang, lo. Mau tahu caranya bagaimana? Tetap terusin membacanya di sini, ya sahabat.
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Izinkan saya mengeluarkan 20 ribu kata, ya sahabat. Saya mau menulis tentang alasan mengapa ibu tak boleh gaptek (gagap teknologi). Saya ingin menulis ini karena membaca sebuah status guru atau panutan saya dalam menulis, tentang sudah tidak punya televisi di rumah kok, masih bisa kecolongan.
Nasihat beliau seketika membuat saya merenung. Saya masih belum 100 persen no tv no gadget untuk anak-anak. Padahal saya tahu kalau peraturan sekolahnya si sulung itu menghimbau agar anak-anak bisa no tv no gadget di rumah.
Saya salut dengan keluarga yang sukses menerapkan hal tersebut. Saya tidak ingin berdebat soal hal tersebut, sebab untuk no tv no gadget ini kembali ke visi serta misi keluarga lagi. Bagi saya dengan menerapkan screen time dan pendampingan saat mereka nonton maupun menggunakan gawai serta melakukan komunikasi serta diskusi secara terbuka, bagi kami itu membahagiakan.
Apalagi 2 tahun tidak ke mana-mana sempat membuat saya kehabisan akal agar anak-anak bisa berkegiatan positif, akhirnya bermain gameyang bermanfaat, seperti main game matematika. Apa sih, yang membuat saya merenung membaca nasihat dari gurunda saya menulis itu?
Intinya jangan merasa aman kalau sudah membatasi anak-anak karena tidak mengizinkan mereka menonton televisi atau menggunakan telepon genggam di rumah. Sebab, paparan informasi yang si anak dapatkan bisa saja dari luar rumah.
Kemudian saat ia bertanya kepada orang tuanya, termasuk ibunya, tapi ibunya tidak mengikuti perkembangan zaman dan si anak tidak merasa orang tuanya tidak nyaman diajak diskusi, kira-kira apa yang akan terjadi? Dari nasihat itulah kemudian saya merasa sebagai orang tua, khususnya ibu memang tidak boleh gaptek.
Mengapa? Silakan baca curhatan saya di sini, ya sahabat Lithaetr.
5 Kunci Sukses bagi Blogger Pemula Jadi Profesional
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Setelah mengetahui tantangan yang biasa dihadapi bagi blogger, saya merasa perlu membuat kunci sukses bagi blogger pemula jadi profesional. Yang mana rahasia kesuksesan ini dibocorin di kelas gratis BRT dalam materinya Mbak Marita.
Siapakah mbak Marita? Beliau adalah salah satu mentor yang ada di kelas gratis BRT. Marita Ningtyas adalah seorang blogger, writer, dan parenting enthuasiast ini memberikan materi tentang pentingnya sebuah perencanaan untuk seorang blogger.
Nantinya dari rencana itulah yang akan menentukan kesuksesan seorang blogger dalam menuliskan pikirannya lewat kata-kata. Penasaran tentang mengapa perencanaan dalam menulis blog bisa menjadi rahasia sukses bagi blogger pemula jadi profesional.
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Dua tahun berada di rumah saja, membuat saya mencari pelepas penat, salah satunya dengan bermain game. Dari permainan asyik tanpa internet sampai bermain game daring sudah saya coba.
Masyaallah, perkembangan permainan daring atau gameonline ini sangat berkembang pesat. Saya termasuk generasi milenial merasa belum mampu menyerap game daring saat ini, makanya saya mencari game-game lawas yang saya kenal, seperti game kartu fenomenal tahun 90-an.
Apakah sahabat Lithaetr, sudah bisa menebak game kartu fenomenal yang saya maksud? Buat yang sudah tetap menyimak sampai akhir ya, agar bisa ikutan komentar dan bagi yang belum, terusin membacanya di sini.
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Akhirnya kami nonton di bioskop lagi, setelah pandemi corona melanda. Film pertama yang kami pilih untuk ditonton bersama adalah film animasi anak Nussa.
Anak-anak sudah suka film Nussa ini sejak mereka tayang pertama kali di official youtube-nya yang bernama Nussa Official di tahun 2019 lalu. Nussa yang bercerita tentang keseharian anak-anak tapi mengajak si kecil agar bersikap baik dan sesuai tuntunan agama Islam.
Bagi saya pribadi film Nussa bisa menjadi salah satu sarana belajar anak-anak agar mereka tahu bagaimana sikap makan yang baik, sebelum tidur harus melakukan apa, dan lain sebagainya. Lalu, apa yang menjadi berbeda antara film Nussa yang di youtube dan bioskop? Terusin saja membaca ulasannya, di sini ya, Sahabat Lithaetr.
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Saya suka review drama Korea, alasan saya mengulasnya pasti berkesan. Ternyata kesan yang kita dapat dari sebuah karya, bisa saja karena teknik show don’t tell yang berhasil.
Memang apa sih, indikator teknik show don’t tell menjadi berhasil? Jawaban ini saya dapatkan setelah kemarin mengikuti maraton Kulzoom (Kuliah Zoom) yang diadakan oleh rumah belajar menulis (RBM) Ibu Profesional (IP) Jakarta dan KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional).
Penasaran apakah indikator-indikator keberhasilannya? Ikutin terus penjelasannya di sini ya, Sahabat.
Assalamualaikum Sahabat Lithaetr, mari masuki dunia lifestyle, parenting, inspirasi, dan hiburan (musik, film, buku, dan drama Korea).
Tulisan pertama di bulan Agustus ini, saya ingin membicarakan soal bahagia. Mengapa tiba-tiba saya ingin berbicara soal kebahagiaan? Sebab, setelah saya mengikuti acara ‘Selebrasi Akbar HIMA IP Jakarta’, ternyata ada 21 alasan ibu tidak bahagia.
Pendapat ada 21 alasan ibu tidak bahagia ini disampaikan oleh Praktisi Home Schooling, teh Kiki Barkiah. Mengapa teh Kiki (begitu beliau disapa), berpendapat demikian? Simak terus penjelasannya di sini.